apa yang dimaksud wawancara

apa yang dimaksud wawancara

Wawancara adalah proses tanya jawab antara pewawancara dan narasumber untuk memperoleh informasi tentang topik tertentu. Yuk pelajari lebih lanjut!

Wawancara merupakan salah satu teknik jurnalistik yang paling populer untuk mendapatkan informasi dari narasumber. Namun, tahukah Anda apa yang dimaksud dengan wawancara? Wawancara adalah proses tanya jawab antara jurnalis dan narasumber untuk menggali informasi yang relevan dan penting dalam suatu artikel atau berita. Dalam proses wawancara, jurnalis akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur dan terarah kepada narasumber. Meskipun terlihat sederhana, namun keberhasilan sebuah wawancara bergantung pada kemampuan jurnalis untuk menjalin hubungan yang baik dengan narasumber serta mengajukan pertanyaan yang tepat dan strategis.

Dalam dunia jurnalistik, keberhasilan sebuah wawancara dapat menentukan kualitas sebuah artikel atau berita. Oleh karena itu, jurnalis harus memahami betul teknik-teknik wawancara yang tepat agar dapat menghasilkan informasi yang akurat dan objektif. Selain itu, jurnalis juga harus mampu menjalin hubungan yang baik dengan narasumber agar mendapatkan informasi yang lebih terperinci dan mendalam.

Jadi, bagi para jurnalis yang ingin meningkatkan kualitas karya jurnalistiknya, memahami teknik wawancara adalah hal yang sangat penting. Sebuah wawancara yang baik dapat menghasilkan informasi yang berharga dan mendukung kualitas sebuah artikel atau berita. Oleh karena itu, jurnalis harus selalu belajar dan berlatih untuk menjadi seorang yang ahli dalam melakukan wawancara yang efektif dan berbobot.

Apa yang Dimaksud dengan Wawancara?

Wawancara adalah salah satu metode dalam jurnalisme untuk mengumpulkan informasi dari narasumber tentang suatu topik atau peristiwa. Wawancara dilakukan oleh seorang pewawancara yang biasanya merupakan seorang jurnalis yang memiliki tugas untuk mencari informasi terbaru dan fakta-fakta terkait suatu peristiwa atau topik yang sedang dibahas.

Jenis-Jenis Wawancara

Terdapat beberapa jenis wawancara yang dapat dilakukan oleh seorang jurnalis, di antaranya:

  1. Wawancara eksklusif: dilakukan oleh satu media saja dan tidak diberikan kepada media lain.
  2. Wawancara mendalam: dilakukan dengan tujuan untuk menggali informasi secara detail dan komprehensif.
  3. Wawancara langsung: dilakukan dengan narasumber secara langsung.
  4. Wawancara telepon: dilakukan dengan narasumber melalui telepon.
  5. Wawancara tertulis: pertanyaan dikirimkan melalui email atau surat dan dijawab oleh narasumber secara tertulis.

Tujuan Wawancara

Tujuan utama dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya dari narasumber. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan dalam membuat berita atau laporan yang nantinya akan disajikan kepada pembaca atau pemirsa. Selain itu, wawancara juga dapat membantu jurnalis dalam membangun jejaring atau networking dengan narasumber.

Proses Wawancara

Proses wawancara dimulai dengan persiapan yang matang dari seorang pewawancara. Beberapa hal yang harus dipersiapkan antara lain adalah mencari informasi terkait topik yang akan dibahas, membuat daftar pertanyaan, menyiapkan peralatan seperti alat rekam dan kamera.

Selain itu, saat melakukan wawancara, pewawancara harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengarahkan percakapan agar sesuai dengan tujuan wawancara. Pewawancara juga harus mampu mendengarkan dengan baik dan mengajukan pertanyaan yang tepat.

Tantangan dalam Wawancara

Wawancara tidak selalu berjalan lancar dan ada beberapa tantangan yang bisa dihadapi oleh seorang pewawancara, di antaranya:

  • Narasumber yang tidak kooperatif atau enggan memberikan informasi.
  • Pewawancara yang tidak siap atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang topik yang akan dibahas.
  • Situasi yang tidak kondusif, misalnya cuaca buruk atau keadaan lingkungan yang bising.

Etimologi Kata Wawancara

Kata wawancara berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu vâk yang berarti bicara dan samvâda yang berarti perbincangan. Secara harfiah, wawancara berarti bicara dalam perbincangan.

Kelebihan dan Kekurangan Wawancara

Wawancara memiliki kelebihan dan kekurangan sebagai metode pengumpulan informasi. Beberapa kelebihannya antara lain:

  • Dapat memperoleh informasi yang mendalam dan detail tentang suatu topik atau peristiwa.
  • Dapat membantu membangun jejaring dengan narasumber.

Sedangkan beberapa kekurangannya antara lain:

  • Dapat memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit, terutama jika dilakukan di luar kota atau luar negeri.
  • Tidak semua narasumber bersedia memberikan informasi secara terbuka.

Penutup

Wawancara merupakan salah satu metode penting dalam jurnalisme untuk mengumpulkan informasi terbaru dan fakta-fakta terkait suatu topik atau peristiwa. Wawancara dapat dilakukan dengan berbagai jenis dan memiliki tujuan utama untuk memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Meskipun demikian, wawancara juga memiliki tantangan dan kekurangan sebagai metode pengumpulan informasi.

Pengertian Wawancara

Seorang jurnalis harus memiliki kemampuan untuk mengumpulkan informasi secara akurat dan terpercaya. Salah satu metode yang biasa digunakan untuk memperoleh informasi adalah dengan melakukan wawancara. Pengertian wawancara adalah sebuah proses komunikasi antara pewawancara dan narasumber untuk mendapatkan informasi secara rinci.

Tujuan Wawancara

Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya. Informasi yang didapat dari wawancara ini dapat digunakan sebagai sumber berita atau laporan. Dalam menjalankan tugasnya, seorang wartawan harus mampu menemukan fakta yang benar dan objektif sehingga dapat memberikan informasi yang berkualitas kepada pembacanya.

Mengenal Jenis Wawancara

Jenis-jenis wawancara yang biasa dilakukan oleh seorang jurnalis antara lain adalah wawancara berita, wawancara feature, wawancara mendalam, dan wawancara editorial. Wawancara berita dilakukan untuk memperoleh informasi yang bisa dijadikan berita. Sedangkan wawancara feature dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam mengenai topik tertentu. Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi yang sangat rinci dan detail mengenai topik yang dibahas. Sedangkan wawancara editorial dilakukan untuk mendapatkan pandangan atau pendapat dari narasumber mengenai suatu isu atau peristiwa.

Persiapan Sebelum Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, seorang wartawan harus melakukan persiapan yang matang. Persiapan ini meliputi melakukan riset terlebih dahulu mengenai narasumber dan topik yang akan dibahas. Wartawan juga harus menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan dalam wawancara tersebut. Dengan melakukan persiapan yang matang, seorang wartawan dapat memastikan bahwa wawancara yang dilakukan akan berjalan dengan lancar dan mendapatkan informasi yang akurat.

Sopan Santun dalam Wawancara

Tidak hanya persiapan yang penting, tetapi sopan santun yang ditunjukkan oleh wartawan juga sangat berperan penting dalam menjalin hubungan yang baik antara pewawancara dan narasumber. Seorang wartawan harus mampu menunjukkan sikap yang sopan dan menghormati narasumber. Sikap yang ramah dan sopan akan membuat narasumber merasa nyaman dan mudah untuk memberikan informasi yang dibutuhkan.

Teknik Bertanya yang Baik

Teknik bertanya juga merupakan kunci penting dalam menjalankan sebuah wawancara. Seorang wartawan harus mampu bertanya dengan tepat untuk mendapatkan informasi yang akurat. Pertanyaan yang diajukan haruslah jelas dan terarah sehingga narasumber dapat memberikan jawaban yang sesuai dengan topik yang dibahas. Selain itu, seorang wartawan juga harus menghindari memberikan pertanyaan yang bersifat tendensius atau membawa pengaruh terhadap jawaban narasumber.

Mendengarkan dengan Baik

Selain bertanya dengan baik, seorang wartawan juga harus mampu mendengarkan dengan baik agar dapat memperoleh informasi yang jelas dan terperinci. Seorang wartawan harus memberikan perhatian penuh kepada narasumber dan tidak mengalihkan perhatian pada hal-hal lain selama wawancara berlangsung. Wartawan juga harus terbuka dan mengajukan pertanyaan tambahan jika dibutuhkan untuk menjelaskan atau menambah informasi yang diberikan oleh narasumber.

Merekam Percakapan

Merekam percakapan bisa menjadi salah satu cara untuk menghindari kesalahan dalam transkripsi dan juga membantu wartawan untuk memperdalam informasi yang didapat. Namun, seorang wartawan harus meminta izin terlebih dahulu kepada narasumber sebelum merekam percakapan. Hal ini dilakukan untuk menghormati privasi narasumber dan menjaga hubungan yang baik antara pewawancara dan narasumber.

Mengakhiri Wawancara dengan Baik

Setelah mendapatkan informasi yang diinginkan, seorang wartawan harus mampu mengakhiri wawancara dengan baik dan sopan untuk menjaga hubungan baik dengan narasumber. Seorang wartawan harus memberikan ucapan terima kasih atas waktu dan informasi yang telah diberikan oleh narasumber. Wartawan juga harus memastikan bahwa narasumber sudah tidak memiliki informasi tambahan yang ingin disampaikan sebelum benar-benar mengakhiri wawancara.

Menjaga Keamanan Informasi

Sebagai seorang wartawan, menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi yang diperoleh juga merupakan tanggung jawab yang harus diemban. Informasi yang didapat tidak boleh disebarluaskan tanpa izin dari narasumber atau tanpa memperhatikan kode etik jurnalistik. Seorang wartawan harus selalu menjaga privasi narasumber dan tidak mengungkapkan informasi yang bisa merugikan pihak lain.

Dalam dunia jurnalistik, wawancara adalah teknik yang biasa digunakan untuk mendapatkan informasi dari sumber yang diwawancarai. Wawancara merupakan salah satu cara terbaik untuk memperoleh informasi yang mendalam dan akurat dari narasumber.

Proses Wawancara

  1. Memilih Narasumber: Pilihlah narasumber yang tepat dan kompeten untuk topik yang akan dibahas.
  2. Mempersiapkan Pertanyaan: Persiapkan pertanyaan terkait topik yang akan dibahas dan pastikan pertanyaan tersebut spesifik dan terfokus.
  3. Melakukan Wawancara: Lakukan wawancara dengan narasumber secara langsung atau melalui telepon. Jangan lupa merekam atau mencatat jawaban narasumber.
  4. Mengatur Waktu: Pastikan wawancara dilakukan dalam waktu yang sesuai agar tidak mengganggu kesibukan narasumber.
  5. Menyusun Hasil Wawancara: Susun hasil wawancara menjadi sebuah artikel atau laporan yang mudah dipahami oleh pembaca.

Kelebihan Wawancara

  • Mendapatkan informasi yang mendalam dan akurat dari narasumber.
  • Meningkatkan kredibilitas artikel atau laporan dengan menyertakan pendapat dari narasumber yang kompeten.
  • Membangun hubungan baik dengan narasumber dan membuka kemungkinan untuk wawancara di masa depan.

Kekurangan Wawancara

  • Memerlukan waktu dan usaha yang cukup untuk mempersiapkan dan melakukan wawancara.
  • Tidak semua narasumber mau diwawancara atau memberikan jawaban yang jujur dan terbuka.
  • Keterbatasan dalam melakukan wawancara secara langsung, terutama jika narasumber berada di luar kota atau negara.

Dalam kesimpulannya, wawancara adalah teknik penting dalam dunia jurnalistik untuk mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam dari narasumber. Namun, terdapat beberapa kekurangan dalam melakukan wawancara seperti memerlukan waktu dan usaha yang cukup serta terbatasnya kemungkinan untuk melakukan wawancara secara langsung dengan narasumber. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi dan persiapan yang matang sebelum melakukan wawancara agar hasilnya dapat memuaskan.

Wawancara adalah salah satu teknik jurnalistik yang paling sering digunakan dalam membuat berita. Teknik ini memungkinkan seorang jurnalis untuk mendapatkan informasi langsung dari sumbernya. Dalam melakukan wawancara, seorang jurnalis harus mampu menanyakan pertanyaan yang tepat sehingga bisa mendapatkan jawaban yang jelas dan informatif dari narasumbernya.

Hal yang paling penting dalam melakukan wawancara adalah mempersiapkan diri dengan baik sebelum bertemu dengan narasumber. Seorang jurnalis harus mengetahui topik yang akan dibicarakan, serta latar belakang dan pengalaman narasumber. Dalam melakukan wawancara, seorang jurnalis harus menghindari pertanyaan yang terlalu umum atau tidak terkait dengan topik yang dibicarakan. Sebaliknya, jurnalis harus fokus pada pertanyaan yang spesifik dan relevan dengan topik.

Terakhir, seorang jurnalis harus mampu mendengarkan dengan baik saat melakukan wawancara. Hal ini sangat penting karena akan membantu jurnalis untuk memperoleh informasi yang lebih banyak dan mendalam. Mendengarkan dengan seksama juga akan membantu jurnalis untuk menangkap nuansa dan emosi yang disampaikan oleh narasumber.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang jurnalis harus selalu mengedepankan etika dan integritas. Jangan sekali-kali melakukan wawancara dengan cara yang tidak etis atau memaksa narasumber untuk memberikan informasi yang tidak seharusnya. Dengan melakukan wawancara secara profesional, seorang jurnalis akan dapat menghasilkan berita yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

Video apa yang dimaksud wawancara


Visit Video

Banyak orang yang masih bertanya-tanya tentang apa yang dimaksud dengan wawancara. Sebagai seorang jurnalis, penting bagi kita untuk memberikan penjelasan yang jelas dan terperinci mengenai hal ini.

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum yang sering ditanyakan tentang wawancara:

  1. Apa yang dimaksud dengan wawancara?

    Wawancara adalah proses pengumpulan informasi atau pendapat seseorang melalui tanya jawab secara langsung. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data atau informasi yang lebih akurat dan mendalam tentang suatu topik atau peristiwa.

  2. Siapa yang melakukan wawancara?

    Wawancara dapat dilakukan oleh siapa saja yang ingin mengumpulkan informasi atau pendapat seseorang, baik itu seorang jurnalis, peneliti, atau individu lainnya.

  3. Apa tujuan dari wawancara?

    Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam dan akurat tentang suatu topik atau peristiwa. Informasi ini dapat digunakan untuk membuat laporan berita, penelitian, atau kepentingan lainnya.

  4. Bagaimana cara melakukan wawancara yang baik?

    Untuk melakukan wawancara yang baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti:

    • Menyiapkan pertanyaan yang tepat dan relevan dengan topik yang akan dibahas.
    • Memahami latar belakang dan karakteristik narasumber yang akan diwawancarai.
    • Mendengarkan dengan seksama dan mengajukan pertanyaan lanjutan untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
    • Menghormati dan memperlakukan narasumber dengan baik selama proses wawancara berlangsung.

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai apa itu wawancara dan bagaimana cara melakukannya dengan baik. Sebagai jurnalis, kita harus selalu memperhatikan etika dalam melakukan wawancara dan menghasilkan informasi yang akurat serta bermanfaat bagi masyarakat.

0 Response to "apa yang dimaksud wawancara"

Post a Comment