apa yang kamu ketahui tentang wawancara

apa yang kamu ketahui tentang wawancara

Wawancara adalah proses interaksi antara pewawancara dan calon karyawan. Persiapan dan penampilan yang baik sangat penting untuk berhasil.

Sebagai seorang jurnalis, salah satu tugas penting yang harus dilakukan adalah melakukan wawancara dengan narasumber. Wawancara menjadi salah satu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya. Namun, tidak semua orang dapat melakukan wawancara dengan baik. Dalam artikel ini, kita akan membahas apa yang perlu kamu ketahui tentang wawancara dan bagaimana cara melakukan wawancara yang efektif. Mari kita mulai!

Pertama-tama, sebelum melakukan wawancara, pastikan kamu sudah mempersiapkan diri dengan baik. Persiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan kamu ajukan kepada narasumber. Jangan lupa juga untuk mencari informasi tentang narasumber tersebut agar kamu bisa lebih memahami latar belakang serta topik yang akan dibahas.

Selain itu, selama wawancara berlangsung, penting untuk mendengarkan dengan baik apa yang diucapkan oleh narasumber. Gunakan bahasa tubuh yang sopan dan jangan terlalu sering memotong pembicaraan narasumber. Setelah wawancara selesai, jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada narasumber atas waktu dan informasi yang telah diberikan.

Dalam melakukan wawancara, terkadang kita juga perlu menggunakan teknik-teknik khusus seperti mengajukan pertanyaan terbuka atau menanyakan pendapat narasumber tentang suatu hal. Teknik-teknik ini dapat membantu kita mendapatkan informasi yang lebih dalam dan menyeluruh.

Jadi, itulah beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang wawancara. Dengan persiapan yang matang dan teknik-teknik yang tepat, kamu bisa melakukan wawancara dengan efektif dan mendapatkan informasi yang berharga bagi pembaca atau pendengar.

Pengertian Wawancara

Wawancara merupakan kegiatan interview atau tanya jawab antara dua pihak atau lebih. Dalam dunia jurnalistik, wawancara menjadi salah satu teknik dasar dalam mengumpulkan informasi dan membuat berita. Adapun tujuan dari wawancara adalah untuk memperoleh informasi yang valid serta memperjelas fakta-fakta yang telah dikumpulkan.

Persiapan Sebelum Melakukan Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, seorang jurnalis harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan tersebut meliputi mencari informasi tentang subjek yang akan diwawancarai, menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan, dan mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan seperti kamera atau rekorder suara.

Mencari Informasi

Sebelum melakukan wawancara, seorang jurnalis harus mencari informasi terlebih dahulu tentang subjek yang akan diwawancarai. Hal ini bertujuan agar jurnalis memiliki pemahaman yang cukup tentang latar belakang dan profil subjek.

Menentukan Pertanyaan

Selanjutnya, jurnalis harus menentukan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada subjek. Pertanyaan-pertanyaan haruslah relevan dengan topik yang akan dibahas dan tidak mengandung unsur tendensius atau provokatif.

Memperkenalkan Diri

Sebelum memulai wawancara, jurnalis harus memperkenalkan diri terlebih dahulu kepada subjek. Hal ini bertujuan untuk membangun hubungan yang baik dan memperoleh kepercayaan dari subjek.

Teknik Melakukan Wawancara

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam melakukan wawancara, di antaranya adalah sebagai berikut:

Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur merupakan jenis wawancara yang dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Wawancara terstruktur biasanya dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang topik yang spesifik.

Wawancara Tidak Terstruktur

Wawancara tidak terstruktur merupakan jenis wawancara yang dilakukan tanpa menggunakan daftar pertanyaan tertentu. Dalam wawancara ini, jurnalis lebih banyak bersifat fleksibel dan dapat mengajukan pertanyaan sesuai dengan tanggapan dari subjek.

Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam merupakan jenis wawancara yang dilakukan untuk mendapatkan informasi yang detail dan mendalam tentang subjek. Wawancara ini biasanya dilakukan dalam waktu yang lebih lama dibandingkan dengan jenis wawancara lainnya.

Etika dalam Melakukan Wawancara

Selain teknik-teknik yang harus dikuasai, seorang jurnalis juga harus memahami etika dalam melakukan wawancara. Ada beberapa etika yang harus diperhatikan, di antaranya adalah:

Berbicara dengan Bahasa yang Santun

Seorang jurnalis harus menghindari penggunaan bahasa yang kasar atau tidak pantas selama melakukan wawancara. Bahasa yang digunakan haruslah santun dan menghormati subjek yang diwawancarai.

Menghormati Privasi Subjek

Seorang jurnalis harus menghormati privasi subjek yang diwawancarai. Jangan terlalu menekan subjek untuk memberikan informasi yang bersifat pribadi atau tidak penting.

Memberi Informasi yang Jelas tentang Wawancara

Sebelum memulai wawancara, seorang jurnalis harus memberikan informasi yang jelas tentang tujuan wawancara, topik yang akan dibahas, serta hak dan kewajiban subjek.

Kesimpulan

Dalam dunia jurnalistik, wawancara merupakan teknik dasar yang harus dikuasai oleh seorang jurnalis. Persiapan dan teknik-teknik yang baik dalam melakukan wawancara dapat membantu seorang jurnalis untuk memperoleh informasi yang valid dan akurat.

Kebutuhan Pentingnya Wawancara Bagi Seorang Jurnalis

Wawancara adalah salah satu teknik dasar dalam jurnalisme. Seorang jurnalis membutuhkan wawancara untuk mendapatkan informasi dari narasumber yang relevan dengan topik yang sedang diangkat. Wawancara juga memungkinkan jurnalis untuk mendapatkan sudut pandang atau pendapat narasumber tentang suatu peristiwa atau isu yang sedang dibahas. Selain itu, wawancara juga dapat membantu jurnalis untuk menggali informasi yang tidak tersedia secara umum, sehingga dapat memberikan kejelasan dan kedalaman pada laporan yang dibuat.

Preparasi yang Perlu Dilakukan Sebelum Melakukan Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, seorang jurnalis perlu mempersiapkan diri dengan baik. Pertama-tama, jurnalis harus memahami tujuan wawancara dan topik yang akan dibahas. Kemudian, jurnalis harus melakukan riset terlebih dahulu tentang narasumber dan topik yang akan dibahas, sehingga dapat membuat pertanyaan yang tepat dan relevan.

Selain itu, jurnalis juga perlu mempersiapkan alat-alat yang diperlukan, seperti perekam suara atau kamera. Pastikan bahwa alat-alat tersebut berfungsi dengan baik dan sudah diuji sebelumnya. Terakhir, jurnalis harus memilih tempat yang tepat untuk melakukan wawancara, yang aman dan nyaman bagi narasumber dan jurnalis.

Cara Mengajukan Pertanyaan yang Tepat

Agar wawancara dapat menghasilkan informasi yang akurat dan relevan, jurnalis perlu mengajukan pertanyaan yang tepat. Pertanyaan yang baik harus dapat menggali informasi sebanyak mungkin dari narasumber. Pertanyaan juga harus berfokus pada topik yang sedang dibahas dan tidak bertele-tele.

Selain itu, jurnalis juga perlu menggunakan teknik pembukaan yang baik untuk memulai wawancara. Teknik ini dapat membantu untuk membangun hubungan yang baik dengan narasumber, sehingga narasumber akan lebih terbuka dalam memberikan informasi. Jurnalis juga perlu memastikan bahwa pertanyaan yang diajukan tidak bersifat memojokkan atau menyerang narasumber.

Keberhasilan dalam Menjalin Komunikasi dengan Narasumber

Komunikasi yang baik dengan narasumber sangat penting dalam sebuah wawancara. Seorang jurnalis harus dapat menjalin hubungan yang baik dengan narasumber agar dapat memperoleh informasi yang akurat dan relevan. Untuk mencapai hal ini, jurnalis perlu menunjukkan sikap yang sopan dan ramah kepada narasumber.

Jurnalis juga perlu menunjukkan minat yang tulus kepada narasumber. Dengan memberikan perhatian yang lebih, narasumber akan merasa dihargai dan lebih terbuka dalam memberikan informasi. Selain itu, jurnalis juga perlu mendengarkan narasumber dengan baik dan memberikan respon yang tepat, sehingga narasumber merasa dihargai dan dihormati.

Menghormati Waktu dan Kesibukan Narasumber

Saat melakukan wawancara, seorang jurnalis harus menyadari bahwa waktu dan kesibukan narasumber sangat berharga. Oleh karena itu, jurnalis perlu mempersiapkan pertanyaan dengan baik dan memanfaatkan waktu yang tersedia secara efektif.

Jurnalis juga perlu menghormati kesibukan narasumber dan tidak mengganggu aktivitas atau jadwal yang sedang dilakukan oleh narasumber. Jika terjadi perubahan jadwal atau situasi yang tidak terduga, jurnalis harus dapat memberikan pengertian kepada narasumber dan mencari solusi yang tepat agar wawancara tetap dapat dilakukan.

Menyadari Penyandang Kekuasaan dalam Wawancara

Saat melakukan wawancara dengan seseorang yang memiliki kekuasaan atau posisi penting, seorang jurnalis harus menyadari posisinya sebagai penyandang kekuasaan dalam proses wawancara. Jurnalis harus dapat menjaga keseimbangan antara tugasnya sebagai jurnalis dan tanggung jawabnya untuk tidak menimbulkan dampak negatif pada narasumber.

Jurnalis juga perlu berhati-hati dalam menggunakan informasi yang diperoleh dari narasumber yang memiliki kekuasaan. Informasi tersebut harus digunakan secara bertanggung jawab dan tidak menimbulkan dampak negatif pada pihak lain.

Mempelajari Latar Belakang Narasumber Sebelum Wawancara

Sebelum melakukan wawancara, seorang jurnalis perlu mempelajari latar belakang narasumber terlebih dahulu. Ini akan membantu jurnalis untuk memahami sudut pandang atau pendapat narasumber tentang suatu topik atau peristiwa. Selain itu, mempelajari latar belakang narasumber juga dapat membantu jurnalis untuk membuat pertanyaan yang tepat dan relevan.

Jurnalis juga perlu memastikan bahwa informasi yang diperoleh tentang narasumber akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Jika terdapat informasi yang tidak jelas atau meragukan, jurnalis harus mencari sumber lain untuk memverifikasi informasi tersebut.

Menghadapi Narasumber yang Cenderung Enggan Bicara

Saat melakukan wawancara, seorang jurnalis dapat menghadapi narasumber yang cenderung enggan bicara. Untuk mengatasi hal ini, jurnalis perlu menggunakan teknik yang tepat untuk membuka diri narasumber agar lebih terbuka dalam memberikan informasi.

Jurnalis dapat menggunakan teknik pembukaan yang baik, seperti menyapa narasumber dengan ramah dan menunjukkan minat yang tulus pada topik yang sedang dibahas. Selain itu, jurnalis juga dapat menggunakan teknik pertanyaan yang descriptif atau terbuka, sehingga narasumber dapat memberikan jawaban dengan lebih luas.

Menjaga Netralitas dan Objektivitas dalam Wawancara

Seorang jurnalis harus menjaga netralitas dan objektivitas dalam melakukan wawancara. Jurnalis tidak boleh memihak atau memihak pada salah satu pihak yang terlibat dalam suatu peristiwa atau isu yang sedang dibahas.

Untuk menjaga netralitas dan objektivitas, jurnalis harus menghindari penggunaan bahasa atau ungkapan yang bersifat subjektif. Selain itu, jurnalis juga perlu memberikan kesempatan yang sama kepada setiap narasumber untuk menyampaikan pendapat atau sudut pandang mereka tentang suatu peristiwa atau isu.

Pemanfaatan Teknologi dalam Wawancara

Dalam era digital seperti sekarang ini, teknologi dapat dimanfaatkan oleh seorang jurnalis dalam melakukan wawancara. Perekam suara atau kamera dapat digunakan untuk merekam wawancara, sehingga jurnalis dapat mengulang-ulang bagian wawancara yang penting atau memperbaiki kesalahan yang terjadi.

Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk melakukan wawancara secara daring atau online. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya yang diperlukan untuk melakukan wawancara secara langsung. Namun, jurnalis harus tetap memastikan bahwa teknologi yang digunakan dapat menghasilkan kualitas suara dan gambar yang baik serta dapat diandalkan.

Sebagai seorang jurnalis, wawancara merupakan salah satu teknik yang paling penting dalam melakukan pengumpulan informasi. Wawancara adalah suatu proses tanya jawab antara pewawancara dan narasumber untuk mendapatkan informasi mengenai suatu topik tertentu.

Berikut ini adalah beberapa keuntungan dan kerugian dari wawancara:

Keuntungan:

  1. Dapat mendapatkan informasi secara langsung dari narasumber
  2. Narasumber dapat memberikan penjelasan yang lebih detail
  3. Lebih mudah untuk memperoleh klarifikasi jika ada hal yang tidak jelas
  4. Dapat menciptakan hubungan baik antara pewawancara dan narasumber

Kerugian:

  • Narasumber dapat memberikan informasi yang tidak benar atau tidak akurat
  • Wawancara dapat memakan waktu yang cukup lama
  • Narasumber dapat merasa terintimidasi atau tidak nyaman
  • Dapat terjadi kesalahan dalam mencatat atau memahami informasi yang diberikan oleh narasumber

Secara keseluruhan, wawancara adalah salah satu teknik yang sangat berguna dalam menjalankan tugas sebagai jurnalis. Namun, perlu diingat bahwa wawancara juga memiliki risiko dan harus dilakukan dengan hati-hati.

Sebagai seorang jurnalis, wawancara merupakan salah satu aspek penting dalam pekerjaan saya. Wawancara menjadi cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dan detail dari narasumber yang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Namun, wawancara bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan dan dipertimbangkan sebelum, selama, dan setelah wawancara berlangsung.

Pertama-tama, persiapan sebelum wawancara sangatlah penting. Sebelum bertemu dengan narasumber, jurnalis harus melakukan riset terlebih dahulu mengenai latar belakang narasumber dan topik yang akan dibahas. Hal ini akan membantu jurnalis untuk menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan tidak membosankan. Selain itu, jurnalis juga harus mempersiapkan peralatan seperti rekaman, pena, dan kertas untuk mencatat informasi yang didapat selama wawancara.

Selain persiapan sebelum wawancara, selama wawancara juga terdapat hal-hal yang harus diperhatikan oleh jurnalis. Pertama, jurnalis harus membuat narasumber merasa nyaman dan aman untuk membuka diri dan berbicara secara jujur. Kedua, jurnalis harus mengajukan pertanyaan dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak menimbulkan kesan menyerang atau memojokkan. Terakhir, jurnalis harus fokus pada topik yang sedang dibahas dan tidak terpengaruh oleh emosi atau pendapat pribadi.

Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh jurnalis dalam melakukan wawancara. Wawancara merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dan detail dari narasumber yang relevan dengan topik yang sedang dibahas. Namun, kesalahan dalam melakukan wawancara dapat menyebabkan informasi yang didapat tidak akurat atau bahkan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, persiapan sebelum, selama, dan setelah wawancara sangatlah penting untuk dilakukan oleh jurnalis.

Video apa yang kamu ketahui tentang wawancara


Visit Video

Sebagai seorang jurnalis, wawancara adalah salah satu tugas penting yang harus dilakukan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya dari narasumber yang kompeten di bidangnya.

Banyak orang yang penasaran tentang apa yang harus dipersiapkan saat melakukan wawancara. Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan:

  1. Apa yang harus disiapkan sebelum wawancara?

    • Menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan pada narasumber.
    • Mempelajari latar belakang narasumber dan topik yang akan dibahas.
    • Mengatur jadwal dan tempat wawancara.
    • Membawa peralatan yang dibutuhkan seperti alat perekam suara dan kamera.
  2. Bagaimana cara memulai wawancara dengan baik?

    • Mempersilakan narasumber untuk memperkenalkan diri dan memberikan latar belakang mengenai topik yang akan dibahas.
    • Menjalin suasana yang santai dan ramah agar narasumber merasa nyaman dan mudah dalam memberikan jawaban.
    • Mengajukan pertanyaan secara terstruktur dan sistematis.
  3. Bagaimana jika narasumber tidak mau menjawab pertanyaan?

    • Tanyakan alasan mengapa narasumber tidak mau menjawab pertanyaan tersebut.
    • Berikan waktu kepada narasumber untuk memikirkan jawaban yang tepat.
    • Jangan memaksa narasumber untuk menjawab pertanyaan tersebut.
  4. Bagaimana menangani narasumber yang terlalu banyak bicara atau terlalu sedikit bicara?

    • Untuk narasumber yang terlalu banyak bicara, arahkan pertanyaan agar lebih spesifik dan fokus pada topik yang dibahas.
    • Untuk narasumber yang terlalu sedikit bicara, berikan pertanyaan yang lebih terbuka dan jangan memaksa narasumber untuk menjawab dengan detail.

Dengan mempersiapkan diri dan menjalankan wawancara dengan baik, seorang jurnalis akan dapat mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya dari narasumber. Selamat mencoba!

0 Response to "apa yang kamu ketahui tentang wawancara"

Post a Comment